Pertama :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA
Kedua :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA
Ketiga :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA
Djakarta, 28 Oktober 1928
tak hanya pemuda Indonesia saja yang mengikuti kegiatan tersebut, ada juga dari etnis Tionghoa 1. Kwee Thiam Hong, 2. Oey Kay Siang, 3. John Lauw Tjoan Hok, 4. Tjio Djien Kwie. dan juga dari pemerintah Belanda yang hadir dalam acara tersebut
Menilik dari sejarah tersebut, akan membawa kita pada sebuah gambaran prilaku pemuda Indonesia yang energik, dinamis, dan bermartabat. Dimana dalam keterbatasan dan dalam tekanan pun masih tetap mampu membangun tangga cita-cita untuk kemerdekaan Bangsa Indonesia dengan menyatukan visi dan misi setiap pemuda Indonesia yang saat itu masih dalam penjajahan oeh Belanda. Masih saja mamikirkan nasib anak cucunya kelak akan seperti apa jika masih saja dijajah oleh Belanda.
Cukupkah hanya memperingati peristiwa bersejarah tersebut sekali dalam setahun? Malah tidak jarang pemudanya saat ini hanya mencari kesenangan saja, kebanyakan kerjanya cuma "buka laptop-connect internet-buka FB-browshing sana browshing sini-ngeblog"(Eh,...!) tanpa memikirkan persatun dan perkembangan Bangsa Indonesia.